Asssalamu Alaikum Para Geografer

Kami menyiapkan berbagai tulisan tentang GEOGRAFI, yang mudah-mudahan dapat dijadikan
referensi oleh para Geografer

Kamis, 01 April 2010

HAKIKAT GEOGRAFI

HAKIKAT GEOGRAFI
Oleh ; Darmawangsa,S.Si

A. Konsep Geografi
Sepanjang sejarah, geografi ditandai dengan perkembangan metodologi tentang lingkup dan isi geografi. Perbedaan perkembangan lingkungan geografi dan perbedaan perkembangan ekonomi, teknologi serta konsep berpikir di berbagai lingkungan dipermukaan bumi menyebabkan tidak mudah untuk memastikan konsep geografi mutakhir yang dapat dipakai untuk memecahkan masalah pembangunan. Kita harus menelaahnya sesuai dengan tingkat perkembangan budaya lingkungan, kondisi fisikal lingkungan dan tingkat perkembagan ekonomi serta teknologi lingkungan. Meskipun demikian beberapa ciri geografi mutakhir dapat diketahui. Sebagai suatu disiplin imiah geografi dan ahli geografi tidak boleh memisahkan diri dari disiplin lainnya.
Pada zaman Homerus dan Hesodius, sebagian orang menganggap bahwa pengetahuan tentang bumi masih sangat dipengaruhi oleh mitologi. Lambat laun pengaruh mitologi itu semakin berkurang dengan berkembangnnya pengaruh ilmu alam sejak abad ke-6 sebelum masehi, sehingga corak pengetahuan tentang bumi dalam abad itu mulai mempunyai dasar ilmu alam dan ilmu pasti. Sejak itu penyelidikan tentang bumi dilakukan dengan memakai logika.
Pandangan Thales (640-548 sebelum masehi) menganggap bahwa bumi ini berbentuk keping selinder yang tergabung diatas air dengan separuh bola hampa diatasnya. Pendapat ini telah hilang seabad kemudian setelah Parmenides mengemukakan pendapatnya bahwa bumi mempunyai bentuk bulat. Kemudian Heraclides (±320 sebelum masehi) berpendapat bahwa bumi berputar pada sumbunya dari barat ke timur. Selain daripada itu diketahui juga adanya zone iklim meskipun pada waktu itu belum diketahui bahwa keadaan tersebut merupakan akibat dari letak sumbu bumi yang miring..
Istilah geografi mulai diperkenalkan oleh Eratothenes (276 – 198 SM) didalam tulisannya yang berjudul Geographica yang dalam bahasa yunani berarti penggambaran bumi, yang meliputi tanah, iklim, laut, flora, maupun manusianya. Pengetahuan tentang ilmu bumi teruas berkembang, para ahli yang pada umumnya merupakan para penjelajah benua dan samudera, menuangkan hasil dari pengalaman perjalanan mereka kedalam bentuk tulisan dan gambar, baik yang mkenyangkut aspek alamiah maupun kehidupan manusianya. Salah satu ahli yang yang mengeluarkan laporan perjalanan bumi dan negara-negara adalah Herodotus (485 – 425 SM) dan Strabo (63 SM – 24 M), laporan tersebut dikenal dengan istilah logografi. Laporan tersebut kemudian dilengkapi dengan gambar tentang bumi yang dikeluarkan ada awal abad ke-2 SM oleh Cloudius Ptolomeus. Kemudian Cloudius Ptolomeus. Menulis buku berjudul Geographike Unphegesis. Bukunya yang beredadar pada pertegahan abad ke-2 menerangkan bahwa Geografi adalah suatu penyajian dengan peta dari sebagian permukaan bumi yang menunjukkan kenampakkan umum yang terdapat padanya. Peta yang dihasilkan oleh Ptolomeus dikenal sebagai Peta Ptolomeus. Selanjutnya diterangkan bahwa geografi berbeda dengan Chorografi,oleh chorografi membicarakan wilayah atau region tertentu dan menyajikan secara mendalam. Chorografi lebih mengutamakan pada kenampakkan asli suatu wilayah dan bukan ukurannya. Sedangkan geografi lebih mengutamakan hal-hal yang kuantitatif dan bukan kualitatif. Pendapat Ptolomeus merupakan sumber bagi definisi geografi zaman moderen.
Berbeda dengan pendapat Ptolomeus, Strabo dalam bukunya yang berjudul Geographica sebanyak 17 jilid yang diterbitkan seabad sebelum masehi telah mebuat sintese antara geografi, chorografi dan topografi. Menurut Strabo dalam studi geografi kita tidak hanya mempelajari tentang bentuk dan dimensi suatu daerah, tetapi juga tentang lokasinya. Selain dari pada itu dalam bukunya sudah nampak adanya korelasi antara lingkungan alam dengan manusia.
Banyak golongan agama yang menaruh perhatian dalam bidang gografi pada permulaan abad pertengahan bagi kepentingan penyebaran agama, perdagangan dan perang yang dilakukan oleh penyebar agama. Orang yang merasakan perlu adanya pengaturan kembali tentang geografi adalah Berhardus Veranius (1622-1650 sesudah masehi). Hasil karyanya yang disebut Geographia Generalis dibagi menjadi tiga yaitu geografi absolut mengkaji berbagai fakta matematka yang berkaitan dengan bumi dan keberadaannya, geografi relatif mengkaji antara lain pengaruh matahari dan bintang terhadap kehidupan, yang terakhir geografi komperatif mengkaji antara lain pembagian muka bumi, pembuatan peta dan globe. Pada awal abad ke-18, perkembangan geografi diwarnai oleh aliran fisik determinisme yang mempercayai alam menentukan kehidupan manusia, aliran tersebut dipelopori oleh Friedrich Ratzel seorang geograf Jerman, dengan antropogeografi-nya yang meremehkan budaya manusia atau kemauan bebas manusia, karena yang diagungkan adalah kekuasaaan alam. Sebagai reaksi terhadap aliran determinisme alam ini adalah munculnya aliran possibilisme yang ditokohi oleh Paul vidal de la Blache, yang berasal dari Perancis. Menurutnya , manusia tidak lagi dipandang sebagai faktor pasif yang ditentukan alam, tetapi dapat mempengaruhi faktor alam secara aktif dalam kehidupan ekonominya. Dari pendapatnya ini membuat Vidal diangkat sebagai Bapak Geografi Sosial Modern.
Perkembangan selanjutnya geografi yang memisahkan kajian antara geografi fisik dan geografi manusia sudah banyak ditinggalkan karena gejala dipermukaan bumi tidak terlepas dari kegiatan alam dan manusia secara bersama-sama serta saling mempengaruhi. Dari kenyataan tersebut melahirkan pengertian dan batasan geografi yang dihasilkan oleh para pakar geografi dari seminar dan lokakarya IGI (Ikatan Geografi Indonesia) di kota Semarang pada tahun 1989 adalah sebagai berikut, geografi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari persamaan dan perbedaan gejala alam dan kehidupan di muka bumi (gejala geosfer) serta interaksinya antara manusia dan lingkungannya dalam konteks keruangan dan kewilayahan. Pada pengertian tersebut memperjelas ruang lingkup kajian geografi yang tidak terlepas dari apa yang menjadi objek material geografi. Ruang lingkup geografi mencakup fenomena permukaan bumi (geosfer) yang terdiri atas gejala alam (fisik) dan gejala manusia (sosial). Gejala-gejala ini menganalisis persebaran (spread), hubungan (interelation) dan interaksi (interaction) dalam rung muka bumi. Maksudnya, di dalam mengkaji atau mempelajari persamaan dan perbedaan gejala geosfer ataupun interaksi manusia dan lingkungannya, yang diutamakan adalah persebaran gejala geosfer dalam suatu wilayah atau ruang dan interaksi manusia dan lingkungannya.
Beberapa definisi geografi masa kini
No Definisi sumber
1. Geografi berkepentingan untuk memberikan deskripsi yang teliti, beraturan dan rasional tentang sifat variabel dari permukaan bumi. R. Hartshorne. London Murray,1959
2. Tujuannya tidak lain adalah suatu pengertian tentang sistem yang berinteraksi cepat yang mencakup semua budaya manusia dan lingkungan alamiahnya dipermukaan bumi. E. A. Ackerman, 1963
3. Geografi mencari penjelasan bagaimana tatalaku subsistem lingkungan fisikal di permukaan bumi dan bagaimana manusia menyebarkan dirinya sendiri di permukaan bumidalam kaitannyadengan faktor fisikal lingkungan dan dengan manusia lain. Ad Hoc Committe on Geography (Washington: Academy of Science, 1965)
4. Geografi berkepentingan memberikan kepada manusia deskripsi yang teratur tentang bumi, geografi sebagai sebuah studi mengenai organisasi keruangan yang dinyatakan sebagai pola-pola dan proses-proses. EJ. Taaffe, ed, 1970
5. Geografi adalah suatu ilmu yang memperhatikan perkembangan rasional dan lokasi dari berbagai sifat yang beraneka ragam di permukaan bumi. M. Yeates, 1968
6. Adalah relevan untuk dicatat bahwa akhir-akhir ini perhatian geografi terutama terarah pada: a.sistem eokolgi, b.sistem keruagan. Yang tersebut pertama berkaitan dengan manusia dan lingkungannya sedang yang kedua berkaitan dengan hubungan antara wilayah dalam hubungan timbal balik yang kompleks dari gerakan pertukaran. Dalam kedua sistem tersebut gerakan dan kontak merupakan masalah dasar yang utama. P. Haggety, London.1965.

Geografi sebagai ilmu yang mandiri memiliki prinsip-prinsip tertentu yang menjadi dasar pada setiap pengkajiannya. Pada waktu melakukan pendekatan terhadap objek yang dipelajari, dasar atau prinsip ini harus selalu menjiwai. Prinsip-prinsip geografi antara lain :
1. Prinsip penyebaran. Prinsip ini merupakan prinsip dasar ilmu geografi yang tidak boleh ditinggalkan. Setiap gejala dan fakta geografi, baik yang berkenan dengan gejala alam maupun manusianya yang tersebar di permukaan bumi.
2. Prinsip interelasi. Prinsip ini merupakan prinsip yang menuntun untuk melihat pola hubungan antara satu faktor dan faktor lainnya
3. Prinsip deskripsi. Prinsip ini merupakan prinsip yang menggambarkan lebih jauh terhadap persebaran dan hubungan interelasi antara fakta dan gejala dipermukaan bumi
4. Prinsip keruangan (korologi) . Prinsip ini merupakan prinsip yang meninjau gejala, fakta dan masalah geografi dari penyebaran, interelasi dan interaksinya dalam ruang.
Selain prinsip, geografi juga memiliki konsep yang perlu dipahami dalam mengkaji geosfer yang dikenl sebagai konsep esensial geografi, kesepuluh konsep terebut yaitu
1. Konsep lokasi
Merupakan konsep utama sejak awal pertumbuhan geografi. Lokasi dibedakan antara pengertian lokasi absolut dan lokasi relatif. Contoh lokasi absolut adalah letak astronomis, sedangkan lokasi relatif adalah berdasarkan kondisi setempat misalnya, rumah dekat dengan jalan yang bisa sewaktu-waktu berubah.
2. Konsep jarak
Merupakan faktor pembatas yang bersifat alami namun sejalan dengan kemajuan teknologi dan kehidupan, jarak dapat bersifat relatif. Contoh waktu yang dibutuhkan berbeda untuk jarak tempuh pesawat dengan jarak tempuh pada mobil.
3. Konsep keterjangkauan
Berkaitan dengan kondisi medan atau ada tidaknya sarana angkutan atau komunikasi yang dapat dipakai.
4. Konsep pola
Berkaitan dengan susunan bentuk atau persebaran fenomena dalam ruang muka bumi, fenomena yang bersifat alami. Contoh sungai, jenis tanah, curah hujan dan lain-lain ataupun fenomena sosial budaya contohnya pemukiman persebaran penduduk, mata pencaharian, dan lain-lain.
5. Konsep morfologi
Menggambarkan perwujudan daratan muka bumi sebagai hasil pengangkatan atau penurunan wilayah (sejarah geologi) yang lazimnya disertai erosi dan sedimentasi.
6. Konsep aglomerasi
Merupakan kecenderungan persebaran yang bersifat mengelompok pada suatu wilayah yang relatif sempit yang paling menguntungkan, baik mengingat kesejenisannya maupun adanya faktor-faktor umum yang menguntungkan contohnya masayarakat kota tinggal mengelompok pada tingkat yang sejenis sehingga timbul daerah pemukiman elit.
7. Konsep nilai keguanaan
Di muka bumi nilai kegunaan bersifat relatif tidak sama bagi setiap orang atau golongan contoh orang di daerah pantai lebih suka rekreasi dipegunugan karena dianggap pegunungan memiliki nilai yang tinggi daripada daerah pantai.
8. Konsep interaksi dan interdependensi
Merupakan peristiwa yang saling mempengaruhi objek atau tempat yang dengan yang lain. Setiap tempat mengembangkan potensi sumber dan kebutuhan yang tidak selalu sama dengan apa yang ada ditempat lain. Oleh karena itu, senantiasa terjadi interaksi atau bahkan interpedensi antara tempat yang satu dengan yang lain.
9. Konsep deferensiasi area (struktur keruangan)
Integrasi fenomena menjadikan suatu tempat atau wilayah mempunyai corak khas yang tersendiri sebagai region yang berbeda dari tempat atau wilayah yang lain.

10. Konsep keterkaitan keruangan
Keterkaitan ruangan atau asosiasi keruangan menunjukkan derajat keterkaitan persebaran suatu fenomena dengan fenomena yang lain disuatu tempat atau ruangan, baik yang menyangkut dengan fenomena alam, tumbuh-tumbuhan, atau kehidupan sosial.
B. Ruang Lingkup Dan Objek Geografi
Setiap ilmu memiliki obyek studi, demikian pula dengan ilmu geografi. Geografi memiliki dua jenis objek kajian, yaitu objek material dan formal.
1. Obyek Material
Obyek material adalah semua materi yang menjadi sasaran atau kajian studi ilmu geografi, yaitu semua kenampakan/fenomena yang terdapat di muka bumi (fenomena geosfer), baik yang bersifat alami maupun sosial budaya. Setiap ilmu memiliki obyek material yang sama
2. Obyek Formal
Obyek formal merupakan cara pandang, analisa maupun cara berfikir terhadap segi materialnya, dimana sudut pandangnya adalah selalu mengacu pada keruangan/spasial dan kewilayahan. Atas dasar obyek formal ini, ilmu geografi dapat dibedakan dengan ilmu ilmu yang lain, karena memiliki sudut pandang yang berbeda terhadap segi materialnya. Contoh ilmu ekonomi memiliki cara pandang yang selalu mengacu kepada keuntungan, lain pula dengan sejarah yang selalu menitik beratkan pada waktu
C. Pendekatan Geografi
Kajian ilmu geografi terhadap objek materialnya mempunyai pendekatan tersendiri, yaitu dikaji melalui konteks keruangan, kelingkungan dan kewilayahan.
1. Pendekatan keruangan
Pendekatan ini digunakan untuk mengetahui persebaran dalam penggunaan ruang yang telah ada dan tata cara penyediaan ruang yang akan digunakan untuk berbagai kegunaan yang dirancang. Dalam pendekatan ini, seorang ahli geografi akan mengkaji secara teliti keberadaan suatu ruang karena fenomena geosfer dari suatu tempat ke tempat lain berbeda.
2. Pendekatan kelingkungan
Pendekaatan ini disebut juga pendekatan ekologis. Pendekatan ini digunakan untuk mengetahui hubungan dan keterkaitaan antara unsur-unsur yang berada pada lingkungan tertentu, baik antara makhluk hidup atau antra makhluk hidup atu antara makhluk hidup dan lingkungannya.
3. Pendekatan kewilayahan
Pendekatan ini meruakan kombinasi antara pendekatan keruangan dan kelingkungan. Pendekatan ini menkaji suatu wilayah yang memiliki karakteristik khas yang dapat dibedakan dengan wilayah lainnya. Dari adanya perbedaan tersebut akan terjadi interaksi antara wilayah yang satu dengan wilaayah yang lainnya untuk saling memenuhi kebutuhannnya.
Dengan ketiga pendekaatan, geografi daapat menjaawab pertanyaan yang sering dilontarkan dalam rangka menghadapi suaatu gejala, masalah dan peristiwa yang sering terjadi. Pertanyaan tersebut meliputi :
a. What (apa), yaitu pertanyaan untuk mengetahui apa yang terjadi.
b. Where (dimana), yaitu pertanyaan untunk mengetahui dimana lokasi gejala atau peristiwa itu terjadi.
c. Why (mengapa), yaitu pertanyaan untuk mengetahui peristiwa tersebut dapat terjadi, berhubungan dengan latar belakaang, interaksi dan interpendensi suati gejala atau peristiwa.
d. When (kapan), yaitu pertanyaan mengenai waktu kejadian yang berlangsung yang meliputi waktu lampau, sekarang dan masa yang akan datang.
e. Who (siapa), yaitu pertanyaan untuk mengetahui siapa pelaku atau subyek dari suatu peristiwa yang terjadi.
f. How (bagaimana), Yaitu pertanyaan yang berhubungan dengan suatu penjelasan dan peristiwa yang terjadi sudah tampak gejalanya serta akibat yang ditimbulkannya. Penjelasan tersebut dapat berupa saran, rumusan, dan penyelesaian atau kebijakan.


D. Prinsip-Prinsip Geografi
Gejala geosfer / gejala geografi di muka bumi yang meliputi gejala alam dan kehidupan , apabila kita amati dan analisa dalam kehidupan sehari hari, maka para ahli geografi sepakat untuk selalu berpedoman pada empat prinsip berikut ini


1. Prinsip persebaran:
Gejala atau fakta geografi tersebar tak merata di muka bumi baik alam maupun kehidupan. Contohnya :
• Persebaran jenis-jenis tanaman yang berbeda di muka bumi seperti tanaman cengkeh hidup di dataran tinggi, sedang tanaman kelapa hidup di pantai/ dataran rendah.
• Persebaran suhu di muka bumi yang berbeda-beda , seperti kutub memiliki suhu yang sangat dingin sedangkan daerah gurun memiliki suhu yang sangat panas.
2. Prinsip interelasi
Suatu hubungan saling terkait di dalam ruang, antara gejala yang satu dengan gejala yang lain. Contohnya : Penduduk yang hidup di daerah pantai umumnya bermata pencaharian sebagai nelayan sedangkan penduduk yang berada di daerah pegunungan bermata pencaharian sebagai petani perkebunan. Hal ini karena berkaitan dengan kondisi alam tempat tinggal mereka masing-masing.
3. Prinsip deskripsi
Memberikan uraian atau gambaran lebih jauh mengenai gejala- gejala yang diselidiki atau diamati/ dipelajari. Penjelasan yang disajikan dengan kata-kata, dan bisa dilengkapi dengan diagram, grafik, tabel , peta dan gambar.
4. Prinsip korologi
Gejala, fakta, peristiwa ataupun masalah geografi di suatu tempat yang ditinjau sebarannya, interelasinya, interaksinya, dan integrasinya dalam ruang tertentu, sebab ruang itu akan memberi ciri kepada kesatuan gejala tersebut. Contohnya : Daerah Pare-pare (Sul-Sel ) merupakan daerah perdagangan yang maju, sehingga sebagian besar penduduknya bermata pencarian sebagai pedagang, hal disebabkan selain merupakan wilayah perkotaan (kotamadya Pare-pare) juga memiliki letak yang menguntungkan yaitu daerah pantai sebagai transit bagi kapal kapal dari daerah lain di Indonesia maupun dari luar Indonesia, seperti Malaysia (Tawawu), yang biasa membawa barang untuk perdagangan baik di jual di kota Pare- pare sendiri maupun membawa barang dari Pare-pare untuk di jual di wilayah lain


E. Aspek Geografi
Untuk dapat melakukan kegitan studi geografi secara konperhensif. Geografi didukung oleh sejumlah ilmu lainnya yang secara garis besar juga dibagi menjadi dua bagian besar yang didasarkan oleh dua aspek geografi yaitu aspek fisik dan aspek sosial.
1. Geografi fisik
Geografi fisik adalah cabang geografi yang mempelajari gejala fisik dimuka bumi. Pengkajian geografi fisik ditunjang dengan ilmu-ilmu dibawah ini
a. Geologi, adalah ilmu yang mempelajari ilmu yang mempelajari struktur, komposisi, sejarah, dan proses perkembangan bumi.
b. Geomorfologi, adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk-bentuk muka bumi dan segala proses yang menghasilkan bentuk-bentuk tersebut.
c. Hidrolog,i adalah ilmu yang mempelajari tentang perairan darat perairan darat.
d. Oseanografi, adalah ilmu yang mempelajari tentanh sifat fisik dan kimia air laut.
e. Klimatologi, adalah ilmu yang mempelajari tentang iklim.
f. Meteorolohi, adalah ilmu yang mempelajari tentang cuaca
g. Biogeografi, adalah ilmu yang mempelajari tentang mempelajari penyebaran makhluk hidup dipermukaan bumi secara geografis
2. Geografi sosial
Geografi sosial adalah cabang geografi yang studinya meliputi aspek kependudukan dan aktivitas manusia yang terdiri dari aktivitas ekonomi, politik, sosial dan budaya. Cabang-cabang geografi sosial antara lain sebagai berikut :
a. Geografi manusia, adalah cabang geograi yang mengkaji sosial, ekonomi dan budaya penduduk
b. Antropogeogarfi, adalah cabang ilmu geografi yang mengkaji penyebarang bangsa-bangsa dimuka bumi.
c. Geografi politik, adalah cabang geografi yang mengkaji kondisi-konisi geografi yang ditinjau secara khusus.
d. Geografi regional, adalah cabang geografi yang mengkaji suatu wilayah secara khusus.
Dalam geografi aspek fisik dan aspek sosial saling berhubungan dengan disiplin ilmu yang lain. Hubungan tersebut bersifat timbal balik secara intensif. Untuk dapat mengetahui hubungan timbal balik antara kedua aspek tersebut dapat dilihat pada diaagram dibawah ini
F. Sarana Bantu Geografi
a. Tabel
Sarana bantu geografi karena memuat data.
b. Diagram
Termasuk sarana bantu geografi yang digunakan untuk menjelaskan fenomena geosfer dengan melukiskan bagian-bagiannya dan cara kerjanya secara berurutan.
c. Grafik
Sarana bantu geografi yang menunjukkan naik dan turunnya gejala atau fenomena tertentu antar waktu dengan menggunakan garis
d. Peta
Termasuk sarana bantu geografi karena memuat bermacam-macam data dari permukaan bumi yang dapat diinformasikan.
G. Manfaat Geografi
a. Subangan Pendidikan
1. Memberikan wawasan dalam ruang, seperti: arah, luas, bentuk dan jarak
2. Geografi dapat melatih kegiatan pengamatan dan pemahaman hubungan antar gejala yang terdapat dalam suatu bentang alam
3. Menumbuhkan rasa akan kecintaan terhadap keindahan alam, sehingga memunculkan rasa kecintaan terhadap tanah air dan juga rasa syukur kepada Tuhan akan penciptaannya
4. Memberikan wawasan yang lebih luas tentang wilayah-wilayah lain, selain tempat tinggal kita.
b. Pembentukan Kepribadian
1. Agar lebih menghargai adanya fakta, gejala geografi sehingga lebih memperhatikan berbagai masalah baik lokal ataupun global
2. Mengerti masalah sosial yang sangat kompleks sebagai akibat adanya perbedaan dalam lingkungan
3. Mengetahui ketersediaan sumber daya alam yang perlu dimanfaatkan
4. Dapat membentuk pribadi melalui refleksi atas lingkungannya dan lingkungan orang lain.
c. Dalam bidang kehidupan
1. Bidang pertanian , pertanian menggunakan ilmu geografi, seperti perhitungan musim, jenis tanah, sistem pengairan, dll.
2. Bidang industri, contoh : mempertimbangkan lokasi industri yang memperhitungkan faktor jarak untuk memperoleh bahan baku maupun pemasaran, itu semua menggunakan ilmu geografi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar